“Broken but Still Standing: Pikiran Jiwa yang Terlalu Ramai dan Perasaan Hati yang Tenang karena Hidup Tanpa Rasa” Penulis : Rizzal Hanafi Nazar “aku mungkin tidak tahu ke mana arahku nanti, tapi satu yang pasti, aku tak akan berhenti di sini. i'm fine. at least, that's what i keep saying to the world and to god.” KATA PENGANTAR Dengan penuh rasa syukur dan hati yang kosong, penulis menyusun artikel jurnal ilmiah ini sebagai refleksi atas fenomena emosional yang semakin banyak dialami oleh individu (termasuk penulis) dalam kehidupan modern. Tulisan ini bukan hanya sekedar rangkaian kata ilmiah, melainkan potongan dari realitas yang tak selalu tampak, kisah tentang manusia yang terus melangkah tanpa benar-benar tahu ke mana arahnya, yang tetap bertahan meski tak lagi merasa. Dalam sudut psikologi, kita sering membahas trauma, kelelahan emosional, dan eksistensi diri. Tetapi jarang bertanya: Bagaimana jika seseorang tetap hidup tanpa rasa? Apakah itu bentuk kebebasan atau justru ...